Taman Pendidikan Masyarakat (TPM) Tanyoe adalah sebuah lembaga pendidikan
Non-formal yang terletak di Desa Lambirah, Sibreh, Aceh Besar.
TPM yang digagas pada bulan juli lalu ini didirikan oleh awak Lambiwood Community,
para muda yang ingin sedikit berguna.
Non-formal yang terletak di Desa Lambirah, Sibreh, Aceh Besar.
TPM yang digagas pada bulan juli lalu ini didirikan oleh awak Lambiwood Community,
para muda yang ingin sedikit berguna.
TPM Tanyoe ini adalah sebuah lembaga yang berdiri sendiri (independen), tidak berada di bawah instansi mana pun dan tidak juga berada di bawah sokongan kepentingan politik apa pun. Namun, TPM ini berada dibawah binaan para tetua gampong dan tokoh masyarakat yang ada di Lambirah dan sekitarnya, yaitu Camat Sukamakmur, Imuem Mukim Sungai Limpah, Keuchik Gampong Lambirah, Imuem Menasah dan Tuha peut serta Tuha Lapan.
TPM ini terdiri dari sebuah pustaka sederhana yang terletak di komplek Dayah Lambirah. Pustaka sederhana ini adalah hasil dari peluh dan kerja keras awak Lambiwood Community, dibangun murni dari nol dan dengan hanya bermodalkan semangat, keprihatinan, kenekatan dan dana pribadi.
Adik-adik senyum ya....!!! |
Gedung pustaka ini yang juga berperan sebagai posko pengurus TPM, adalah gedung peninggalan era pasca Tsunami 2004 dulu. Gedung tersebut dulunya adalah gedung sementara Sekolah Dasar Negeri Lambirah, karena gedung SDN Lambirah yang sebenarnya masih dalam proses rehabilitasi, setelah diluluhlantakkan oleh gempa. Nah, setelah gedung SDN Lambirah selesai direhab dan layak untuk ditempati kembali, gedung SDN sementara ini terbengkalai. Tak ada yang menggunakannya kecuali hanya dua ruang saja, yang digunakan sebagai gedung Taman Kanak-kanak Desa Lambirah. Namun lagi-lagi, karena jumlah murid TK yang sangat minim, satu ruang saja sudah bisa dikatakan kelewat besar, maka ruang satunya lagi juga ikut terbengkalai. Tak terpakai sama sekali, hingga nyaris rubuh. Oleh karena itu, atas inisiatif teman-teman awak Lambiwood Community, ruang yang tadinya akan digunakan untuk TK tersebut, disulap menjadi gedung TPM Tanyoe, numpang tuk sementara waktu, begitu lah kir-kira. Sebab gedung yang satunya lagi, yang tidak diambil alih untuk TK, terlalu tidak mungkin untuk direhab, jika hanya dengan menggunakan dana pribadi, keadaannya sudah sangat rusak.
Sungguh, atas nama segala sesuatu yang dirintis dengan dana pribadi pastinya memiliki kekurangan, dalam hal fasilitas di sana-sini. Pustaka TPM Tanyoe hanya memiliki satu Rak buku dua muka, beberapa buku dan beberapa hiasan dinding anak-anak. Rak buku murni diolah sendiri oleh pengurus cowok TPM Tanyoe, dana untuk beli papan didapatkan dari “meuripee” dan juga sumbangan dari beberapa teman lain diluar komunitas yang baik hati. Beberapa buku yang ada merupakan hasil dari sumbangan teman-teman, begitu juga dengan hiasan dindinngnya. Khususnya yang digerakkan oleh FLP wilayah Aceh dan Komunitas Kutu Buku, dalam program One Man One Book. Mereka berhasil mengumpulkan sekitar 300 lebih buku untuk TPM ini. (sungguh terimakasih yang tiada terkira). Inilah sekilas, tentang fasilitas yang sekarang kami miliki, kami akan terus berupaya mengembangkannya menjadi lebih baik. Kami sangat berharap uluran tangan dari semua pihak.
Sungguh, atas nama segala sesuatu yang dirintis dengan dana pribadi pastinya memiliki kekurangan, dalam hal fasilitas di sana-sini. Pustaka TPM Tanyoe hanya memiliki satu Rak buku dua muka, beberapa buku dan beberapa hiasan dinding anak-anak. Rak buku murni diolah sendiri oleh pengurus cowok TPM Tanyoe, dana untuk beli papan didapatkan dari “meuripee” dan juga sumbangan dari beberapa teman lain diluar komunitas yang baik hati. Beberapa buku yang ada merupakan hasil dari sumbangan teman-teman, begitu juga dengan hiasan dindinngnya. Khususnya yang digerakkan oleh FLP wilayah Aceh dan Komunitas Kutu Buku, dalam program One Man One Book. Mereka berhasil mengumpulkan sekitar 300 lebih buku untuk TPM ini. (sungguh terimakasih yang tiada terkira). Inilah sekilas, tentang fasilitas yang sekarang kami miliki, kami akan terus berupaya mengembangkannya menjadi lebih baik. Kami sangat berharap uluran tangan dari semua pihak.
Salah seorang guru TPM Tanyoe sedang bercengkrama dengan anak-anak TPM |
Visi dan misi TPM Tanyoe adalah untuk mencerdaskan anak-anak negeri, khususnya yang berada di daerah pelosok, di Desa Lambirah. Harapan kami, anak-anak yang belum dirangkul oleh fasilitas dan motivasi yang memadai ini juga dapat menikmati indahnya pendidikan, layaknya yang didapatkan oleh anak-anak kota. “Paling tidak, mereka dapat terus bermimpi, mimpi yang baik pastinya. Serta, berjuang sekuat tenaga untuk meraih mimpi-mimpi itu.” Ungkap Husnul Khatimah (19), Perintis Lambiwood Community, sekaligus Dirut TPM Tanyoe.
Cita-cita kami, pengurus TPM Tanyoe, TPM ini tidak hanya berada di tingkat Desa Lambirah, dan cuman menawarkan senyum indah untuk anak-anak yang ada di sana. Akan tetapi, kami sungguh berkeinginan untuk merangkul semua anak-anak yang berada di pelosok Sibreh, Aceh Besar, hingga ke seluruh pelosok Aceh, tak ayal hingga seluruh Indonesia. Saling berbagi kebahagian, khususnya buat anak-anak adalah sebuah harapan yang sungguh membuncah di dada kami. Membayangkan anak-anak yang berada di seluruh pelosok Aceh, dapat tertawa senang menikmati masa kecilnya dan belajar sambil bermain, layaknya yang sedang dirasakan oleh bocah-bocah Lambirah, sungguh tiada Tara senangnya bagi kami.
Untuk saat ini, kegiatan TPM Tanyoe mencakup kegiatan belajar mengajar, mulai dari pelajaran sekolah, mencakup Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Matematika. Keagamaan, mencakup Akhlak, SKI, Fikih, Tahsin, belajar Iqra (untuk anak-anak yang masih belum bisa baca Qur’an dengan lancar), Tahfiz juz 30 dan juz 1(untuk yang sudah lancar), dan pelajaran karakter. Kesenian, mencakup Tarian tradisional Aceh, Rebana, Nasyid, Pantomim, dan drama.
Maka dari itu, kami selaku pengurus TPM Tanyoe, sangat menghimbau kepada semua pihak untuk bahu membahu, saling bergandengan tangan, bekerja sama demi mewujudkan cita-cita mulia ini.
Cita-cita kami, pengurus TPM Tanyoe, TPM ini tidak hanya berada di tingkat Desa Lambirah, dan cuman menawarkan senyum indah untuk anak-anak yang ada di sana. Akan tetapi, kami sungguh berkeinginan untuk merangkul semua anak-anak yang berada di pelosok Sibreh, Aceh Besar, hingga ke seluruh pelosok Aceh, tak ayal hingga seluruh Indonesia. Saling berbagi kebahagian, khususnya buat anak-anak adalah sebuah harapan yang sungguh membuncah di dada kami. Membayangkan anak-anak yang berada di seluruh pelosok Aceh, dapat tertawa senang menikmati masa kecilnya dan belajar sambil bermain, layaknya yang sedang dirasakan oleh bocah-bocah Lambirah, sungguh tiada Tara senangnya bagi kami.
Untuk saat ini, kegiatan TPM Tanyoe mencakup kegiatan belajar mengajar, mulai dari pelajaran sekolah, mencakup Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Matematika. Keagamaan, mencakup Akhlak, SKI, Fikih, Tahsin, belajar Iqra (untuk anak-anak yang masih belum bisa baca Qur’an dengan lancar), Tahfiz juz 30 dan juz 1(untuk yang sudah lancar), dan pelajaran karakter. Kesenian, mencakup Tarian tradisional Aceh, Rebana, Nasyid, Pantomim, dan drama.
Maka dari itu, kami selaku pengurus TPM Tanyoe, sangat menghimbau kepada semua pihak untuk bahu membahu, saling bergandengan tangan, bekerja sama demi mewujudkan cita-cita mulia ini.
Sekecil apa pun bantuan teman-teman, pasti sungguh berguna bagi kami. Terimakasih banyak bagi semua pihak yang telah membantu kami. Bantuan, bimbingan, dukungan dan doanya selama ini, sungguh berguna bagi kami. Semoga Allah meridhai kerja keras kita ini, hingga kita semua dapat menjadi orang yang berguna dan bahagia.
Amin…
Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar